Rabu, 14 Juli 2010

Perkembangan Teknologi Komunikasi

A. Pengertian Teknologi Komunikasi

Sesungguhnya teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi dengan individu-individu lain (Rogers, 1986:2). Ini menyiratkan :

1. Teknologi komunikasi adalah alat.

2. Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur ekonomi, sosial dan politik.

3. Teknologi komunikasi membawa nilai-nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu.

4. Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia, terutama kemampuan mendengar dan melihat.

Ke empat aspek teknologi komunikasi ini menjadi kriteria dalam menilai apakah sebuah alat (hardware) merupakan teknologi komunikasi atau tidak. Jika keempat kriteria ini tidak dimiliki oleh sebuah alat (hardware), maka ia tidak bisa dikatakan sebagai sebuah teknologi komunikasi.

B. Perbedaan Teknologi Komunikasi Dan Teknologi Informasi

Teknologi komunikasi berkaitan erat dengan teknologi informasi. Ada teknologi informasi yang bersifat menyalurkan informasi. Ada juga teknologi komunikasi yang berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan informasi.

Tetapi bertolak dari pengertian teknologi informasi yang ditulis Ricard Weiner, dalam Webster’s New World Dictionary of Media and Communications yang menyebutkan bahwa teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi (1996:303), maka teknologi informasi lebih merupakan pengerjaan terhadap data. Teknologi informasi menitikberatkan perhatiannya pada bagimana data “ditukangi” dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi.

Terlihat sangat jelas perbedaannya. Bila teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi, maka teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh komputer dan telekomunikasi. Ini berarti, teknologi komunikasi memilki perbedaan dalam titik berat perhatian. Kenyataan inilah, barangkali yang mendorong seorang ahli komunikasi, Andre Hardjaja menggunakan istilah “teknologi informasi dan komunikasi” (2000:81).

Teknologi komunikasi bisa berkembang dengan cepat karena bantuan teknologi elektronika. Dengan teknologi elektronika, proses komunikasi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi elektronika ini kemudian membentuk prinsip dasar teknologi komunikasi. Yaitu:

1. Obyek bisa diubah menjadi gambar melalui pendekatan lensa,

2. Gambar proyeksi bisa diubah menjadi gelombang elektromagnetik melalui pendekatan fotosel (scanning device),

3. Suara bisa juga diubah menjadi sinyal listrik melalui pendekatan microphone,

4. Sinyal listrik yang bermuatan gambar proyeksi dan suara dipancrkan melalui kabel. Melalui jasa satelit komunikasi, sinyal listrik bisa dikirim ke mana saja di muka bumi, bahkan ke ruang angkasa sekalipun.

5. Sinyal diterima system antena dan masuk ke alat yang bisa mengubah sinyal menjadi gambar proyeksi kembali. Gambar ini bisa dilihat di layar monitor, digandakan dan dicetak (Ishadi dan Wahyudi. 1991:47).

Teknologi komunikasi kemudian memungkinkan manusia melihat berbagai fenomena sosial yang saling berkaitan dan mempengaruhi.

Dari sisi khalayak, teknologi komunikasi digunakan untuk mencari, mengolah, membagi, menyimpan, membandingkan, memutajhirkan informasi. Tidak heran bila teknologi komunikasi menjadi sentral dalam proses komunikasi.

C. Sejarah Singkat Perkembangan Teknologi Komunikasi

Semakin lama teknologi komunikasi semakin dibutuhkan oleh manusia. Dan dengan kebutuhan itulah maka semakin cepatlah perkembangan teknologi komunikasi.

Untuk memahami perkembangan teknologi komunikasi yang sesungguhnya, barangkali pendapat Everett M. Rogers bisa dijadikan acuan. Menurutnya, terdapat empat era komunikasi yang terjadi di muka bumi ini, yaitu:

1. Era komunikasi tulisan, 4000 SM hingga sekarang,

2. Era komunikasi cetak, 1456 hingga sekarang,

3. Era telekomunikasi, 1844 hingga sekarang, dan

4. Era komunikasi interaktif, 1946 hingga sekarang (1986:25).

Ini memperlihatkan bahwa era tulisan merupakan era komunikasi yang pertama. Tulisan tentunya punya alphabet. Tetapi, kita tidak tahu pasti alphabet apa yang pertama lahir di dunia ini. Dari tulisan ini, maka lahirlah era komuniksi cetak guna untuk mencetak hasil-hasil dari tulisan yang di tulis oleh manusia.

Era telekomunikasi dimulai ketika Samuel Morse berhasil mengirimkan pesannya dari Baltimore ke Washington D.C. melalui telegram. Waktu persisnya adalah, 24 Mei 1844. Keberhasilan Morse di atas diikuti oleh Guiglielmo Marconi. Tanggal 12 Desember 1901, Marconi berhasil mengirimkan gelombang radio melintasi Lautan Atlantik. Ini melancarkan jalan bagi manusia untuk melakukan penyiaran keseluruh dunia.

Era komunikasi yang terakhir adalah era komunikasi interaktif. Era ini dimulai tahun 1946, ketika komputer mainframe pertama ditemukan di Philandelphia, Amerika Serikat. Dengan komputer tersebut orang bisa melakukan komunikasi perorangan dari jarak yang sangat jauh dalam waktu yang sangat pendek. Kendala jarak dan waktu jadi terpecahkan. Orang menjadi sangatt mudah berkomunikasi.

D. Era Komunikasi Interaktif

Sesungguhnya komunikasi interaktif sudah berlangsung lama. Tetapi, di Indonesia, agaknya komunikasi interatif belum berlangsung lama. Sebab, akhir tahun 1993, ketika Ana Nadhya Abrar (seorang penulis) akan mengirimkan pesan tahun baru dari kanada pada seorang sahabat yang bekerja di PT. Indosat lewat surat elektonik (electronic mail, e-mail), mendadak muncul keterangan bahwa PT. Indosat belum memilki e-mail. Tidak jelas benar mengapa lembaga penyelenggara komunikasi internasional tersebut belum memilki e-mail akhir tahun 1993. Yang jelas, kini sudah banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan komunikasi interaktif. Ini bisa terlihat dari menjamurnya warung internet dan banyaknya jumlah orang yang mencantumkan nomor e-mail pada kartu nama mereka.

Ø Ciri-ciri komunikasi interaktif:

1. Orang yang terlibat bisa berinteraksi leluasa,

2. Umpan balik, baik yang bersifat positif maupun negatif segera bisa diketahui,

3. Penyampaian pesan dilakukan secara verbal maupun gambar, dan

4. Menggunakan media interaktif.

Media interaktif adalah media yang dipakai untuk saling tukar informasi, baik untuk keperluan hiburan, pendidikan, bisnis, yang menggunakan komputer, terminal video text, telepon atau layar televise (Weiner, 1996:307). Salah satu bentuk media interaktif yang sekarang popular adalah intenet. Internet yaitu nota bene media interaktif, bukanlah media massa.

Internet sendiri adalah jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer di seluruh dunia melalui saluran telepon, satelit dan system telekomunikasi lainnya (Ellsworth & Ellsworth, 1997:3). Kalau individu mengakses internet, maka sesungguhnya dia mengakses sebuah jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer di seluruh dunia dalam waktu singkat.

Dari tahun ke tahun, terjadi pertambahan individu yang menggunakan internet. Menurut International Data Corporation, jumlah pelanggan internet di dunia dari tahun 1998 sampai 2002 mengalami peningkatan. Pada tahun 1998 mencapai 150 juta orang, tahun 2002 diperkirakan jumlah pelanggan tersebut mencapai 500 juta orang (Dalam Pewenang, 2000:45).

Di indobesia, pengguna internet juga banyak. Berdasarkan data dari MARS Indonesia memperkirakan bahwa tahun 2001 dan seterusnya jumlah pengguna internet di Indonesia, baik yang bersifat personal maupun corporate, terus meningkat. Perkiraan tersebut bisa dilihat dalam table berikut:

Tabel Perkiraan Pengguna Internet Di Indonesia

Tahun

Jumlah Pengguna Bersifat Personal

Jumlah Pengguna Bersifat Corporate

Jumlah Total

2001

409.042

103.143

512.185

2002

472.838

123.770

596.608

2003

591.046

148.526

739.571

Peningkatan jumlah pengguna internet dari waktu ke waktu semakin tinggi. Hal ini karena internet menjanjikan berbagai harapan yang ber­kaitan dengan efisiensi interaksi sosial. Ambil contoh perdagangan elektronik (e-commerce).

e-commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, pe­nyediaan jasa, dan pedagang perantara yang menggunakan internet. Dengan demikian, ia meliputi segala kegiatan komersial. Tetapi, sebagai sebuah konsep, ia memiliki berbagai definisi. Salah satu definisi e-commerce yang sering dianut para pengamat adalah definisi yang dirumuskan oleh Julian Ding.

Dalam kehidupan sehari-hari, e-commerce dipraktikkan oleh perusahaan dotcom. Meskipun perusahaan dotcom memiliki prospek yang cerah, para pengusahanya perlu berhati-hati. Paling tidak mereka perlu menetapkan model bisnis yang tepat.

Sehubungan dengan prospek Internet yang makin bagus, muncul berbagai kecemasan di kalangan masyarakat. Semua kecemasan itu berkaitan dengan munculnya berbagai bentuk kejahatan yang dinamai cybercrime, misalnya kemunculan situs Porno, penyerangan terhadap privacy seorang individu, pe­nipuan dan sebagainya. Atas dasar inilah orang mulai memper­bincangkan peraturan-peraturan ini, secara popular, dikenal sebagai c,vberlaw, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi hukum telematika.

Semua teknologi komunikasi, apapun bentuk dan nama­nya, bisa digolongkan ke dalam:

1. Penyimpan informasi,

2. Pengirim informasi,

3. pemroses dan pengolah informasi,

4. penyalur informasi, dan

5. penyiar informasi. Karena itu, kita harus bisa mengidentifikasi setiap sifat teknologi komunikasi. Berdasarkan sifat inilah, sesungguhnya, kita bisa mengkaji kon­sekuensi sosial dan kultural pemakaian teknologi komunikasi.

E. Teknologi Komunikasi Mutakhir

Gelombang ini dimulai pada tahun 1990-an. Yang menjadi pemicu kelahiran gelombang ini adalah mikroelektronik. Yang menjadi "pem­bentuknya" adalah komputer. Sedangkan yang menjadi infrastrukturnya adalah informasi superhighwayv dan e-mail (2000:157). Agar bisa mendatangkan keuntungan, pencipta dan penjual teknologi komunikasi harus bisa menyenangkan calon pengguna teknologi komunikasi. Menyenangkan manusia dalam berkomunikasi merupa­kan orientasi dari penciptaan teknologi komunikasi. Di sini prinsip kenyamanan menikmati proses komunikasi sangat vital. Maka, lahir kesan: semakin mutakhir sebuah teknologi komunikasi, semakin nyaman manusia memakainya untuk ber­komunikasi. Salah satu akibatnya adalah, manusia cenderung mencari teknologi komunikasi yang mutakhir. Beberapa contoh teknologi komunikasi mutakhir adalah sebagai berikut:

1. Integrated Services Televison

Teknologi komunikasi ini sering disingkat menjadi ISTV. Menurut Tatsuhito Nagaya, ISTV adalah sebuah televisi multimedia dengan server yang terbangun sendiri di rumah pemilik­nya (1997:20). ISTV menjadikan pemirsanya: (i) bisa mengetahui informasi yang terakhir yang diperbarui secara otomatis; (ii) mampu menggabungkan bebe­rapa informasi yang berasal dari berbagai media; dan (iii) dapat menjadikan televisi sebagai media yang lebih "pintar".

2. Ponsel yang Bisa Mengakses Internet

Syarat tersebut sebenarnya sederhana, yaitu: (i) ponsel yang dipakai memiliki fasilitas wireless application protocol (WAP). Syarat ini, menurut Akmal Fakri, sudah dimiliki oleh hampir semua merek ponsel keluaran ter­baru, mulai dari Siemens, Nokia, Motorola hingga Ericsson (2000:41); (ii) pemilik ponsel berlangganan content provider tertentu. Di Indonesia, sudah banyak penyedia jasa layanan ponsel yang sudah bekerjasama dengan provider. Sebutlah misalnya proXL, yang sudah bekerjasama dengan satuwap.com, astaga.wap, IndoExchange dan Siemens Yahoo! Dengan demikian, sekarang masyarakat Indonesia sudah bisa menggunakan ponsel yang bisa mengakses internet.

Adapun keuntungan nyata dari ponsel yang bisa meng­akses internet ini adalah, urusan menjadi lebih mudah. Segalanya dapat menjadi cepat tidak perlu banyak membuang waktu atau pun biaya. Begitu banyaknya kemudahan yang dijanjikan ponsel yang bisa mengakses internet ini, sehingga jumlah pelanggan ponsel ini diperkirakan akan bertambah secara drastis. Hingga sekarang pun ponsel telah merajai pasaran dalam kemajuan teknologi komunikasi. Apalagi ponsel-ponsel sekarang yang diperjual-belikan yaitu menyediakan berbagai fasilitas menarik yaitu layanan internet. Hampir semua ponsel menggunakan fasilitas internet tersebut sebagai daya tarik konsumen. Contohnya saja, ponsel yang paling popular saat ini yaitu BlackBerry dan ponsel merk Cina lainnya yang hampir menyerupai BlackBerry. Ponsel-ponsel tersebut menyediakan fasilitas internet dengan berbagai fitur menarik di dalamnya (aplikasi-aplikasi situs jejaring sosial) dengan tombol Querrty yang menyerupai Keyboard. Sehingga para pengguna akan dipermudah dalam penulisan.

F. Human Computer-Mediated Communications

Human Computer-Mediated Communications (HCMC) bukan semata berkaitan dengan internet melainkan juga dengan bentuk-bentuk komunikasi-interpersonal, kelompok dan massa yang menggunakan medium komputer. Secara sederhana HCMC bisa didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang transmisi pesannya dilakukan dengan media komputer. HCMC merupakan fenomena komunikasi manusia yang terkait dengan perkembangan teknologi komunikasi atau dinamakan Sella sebagai revolusi komunikasi.

Revolusi komunikasi pada satu sisi melahirkan: penyebaran teknologi, berlangsungnya inovasi system komunikasi manusia dan pesan yang disebarluaskan dengan kecepatan tinggi dan jumlah yang besar. Artinya, revolusi komunikasi itu mnedorong peningkatan jumlah pesan yang dengan cepat disebarluaskan, karena ada inovasi dalam system komunikasi manusia. Sedangkan mengenai media komunikasinya, Tella membandingkan antara media lama dan media baru. Media lama disebutnya menyampaikan pesan yang terstandarkan untuk khalayak yang seragam. Sedangkan media komunikasi baru menekankan pada broadcasting dan narrowcasting.

Perkembangan teknologi komunikasi yang demikian itu, pada akhirnya dalam pandangan Tella, membuat kita mesti memandang adanya pembagian baru untuk bentuk-bentuk komunikasi. Karena intrapersonal, komunikasi massa atau monologis, komunikasi dialogis atau interpersonal dan komunikasi telelogis.

Sedangkan Scott E. Kaplan (2001) dalam tulisannya “Callenging the Mass-Interpersonal Communication Dichotomy: Are we Witnessing the Emergence of an Entirely New Communication System? Menguraikan sebagai berikut:

Perkembangan teknologi komunikasi, seperti juga Tella dan Mononen-Aaltonen memandang batas-batas antara komunikasi massa yang bermedia dan komunikasi interpersonal yang biasanya dipandang tak bermedia makin kabur saja. Karena yang ada kini adalah komunikasi hyperpersonal. Komunikasinya pun berlangsung dalam system komunikasi hyperpersonla. Komunikasi ini melibatkan pengirim hyperpersonal, penerima hyperperonal dan proses pesan yang hyperpersonal juga. Apa yang disebut komunikasi hyperpersonal ini? Apa yang membedakannya dengan komunikasi “tradisional”. Sederhana saja, karena karakteristik penerima, pengirim dan pesannya berbeda dengan komunikasi “tradisional” itu. Karakteristik yang berbeda itu terutama muncul lantaran perkembangan teknologi komunikasi.

Dengan begitu, sangat tidak sederhana implikasi perkembangan teknologi komunikasi itu. Bukan sekedar lahirnya teknologi yang memungkinkan penyebaran pesan dengan cepat dan terjadinya ekplosi pengetahuan dan informasi, namun juga mengubah karakteristik keseluruhan system komunikasi manusia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari isi makalah ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa, terjadinya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, disebabkan karena kebutuhan manusia yang banyak dan sifat manusia itu sendiri yang tidak pernah puas akan sesuatu yang telah mereka capai. Dan juga rasa penasaran mereka yang selalu ingin mencoba dan membuat hal-hal baru guna untuk kebutuhan manusia itu sendiri.

Adanya teknologi komunikasi pun karena untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Sehingga dengan berjalannya waktu teknologi komunikasi yang dibuat kini mengalami perkembangan, meskipun perkembangan itu belum terlalu dirasakan oleh seluruh masyarakat khususnya di Indonesia. Tetapi teknologi-teknologi yang kita gunakan saat ini merupakan bentuk dari perwujudan perkembangan teknologi komunikasi.

Tentunya dengan adanya perkembangan tersebut, tidak memungkiri munculnya dampak-dampak positif maupun negatif terhadap manusia. Dan tentunya perkembangan ini akan mengubah segalanya. Mulai dari cara/kebiasaan, berpikir, pengetahuan, status sosial maupun karakteristik system komunikasi manusia.

B. Saran

Adanya perkembangan teknologi komunikasi ini sebaiknya kita gunakan dengan positif. Agar tidak banyak dampak-dampak negatif yang bermunculan. Kita pun harus sadar bahwa teknologi itu ada karena ada ornag yang menciptakannya, artinya kita yang menguasai teknologi tersebut. Bukan karena teknologi mengalami perkembangan justru malah kita yang menjadi dikuasai oleh teknologi. Dan kita patut bersyukur akan hal itu.

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Ana Nadhya. 2003. Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI

an sa didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang transmisi pesannya dilakukan dengan media komputer.gi, khususnya komput

Tidak ada komentar:

Posting Komentar