Rabu, 14 Juli 2010

metode penelitian sosial (Facebook)

ABSTRAK

Menurut studi yang dilakukan oleh Aryn Karpinski dari Ohio State University dan Adam Duberstein dari Ohio Dominican University. Mereka menyimpulkan, terlalu berasyik masuk dengan Facebook dapat berdampak buruk. Para mahasiswa di University Ohio misalnya, memiliki rata-rata nilai akademis “B” dan “B+”. Gara-gara terlalu banyak Facebooking, mereka hanya sempat belajar satu hingga lima jam per pekan. Bandingkan dengan prestasi para mahasiswa non-Facebook yang menyediakan waktu belajar hingga 11-15 jam per minggu. “Karena itu, mahasiswa kelompok ini memiliki rata-rata nilai lebih tinggi,“A-“ dan “A”, kata Aryn Karpinski, ketua peneliti. Penelitian itu melibatkan 219 responden mahasiswa di Ohio State University. Sebanyak 148 responden menyatakan punya akun Facebook.

Belakangan, tim ahli dari Northwestern University membuat penelitian tandingan. Mereka mengklaim bahwa hasil penelitian mereka lebih “serius” dan “ilmiah”. Juru bicara tim peneliti Northwestern, Prof. Eszter Hargittai, mengkritik bahwa metode pengambilan data dan responden tim Karpinski “tidak jelas” dan “tidak representatif”. Karena itu mereka mengambil data sampel yang lebih besar, melibatkan 1.000 mahasiswa berumur 14-22 tahun. Hasilnya “kami tidak menemukan korelasi antara penggunaan Facebook dan rendahnya nilai. Tidak ada hubungannya,” kata Hargittai kepada pers.

Penelitian Karpinski menurut Hargittai, tak lebih dari kecurigaan dampak media digital di dalam masyarakat. “penggunaan internet dan situs jaringan sosial dapat saja positif atau negatif. Tergantung bagaimana kita menggunakannya,” tutur Hargittai. Menurutnya, nilai pelajaran pasti jelek jika pelajar menghabiskan waktu lebih banyak untuk kegiatan lain daripada belajar. Jadi, tak mesti karena Facebook.

Karpinski pun mengaku memahami masalah itu. “Rendahnya nilai bisa terjadi karena banyak faktor. Tetapi, dalam kasus ini, Facebook-lah yang menjadi faktor penentu itu, karena pelajar banyak menggunakan waktunya untuk bersosialisasi secara online.” Masalah ini menurut Karpinski, dapat berdampak panjang sehingga perlu ditangani dan mendapat perhatin serius.

Sayang sejauh ini belum ada penelitian tentang dampak Facebook di Indonesia. “Yang ada hanyalah sejumlah asumsi bahwa Facebook membuat orang tak produktif, buang-buang waktu. Tapi tak ada data pendukung sama sekali mengenai seberapa besar pengaruhnya” kata Wicaksono, seorang blogger kondang yang juga sangat aktif gaul di Facebook.

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada Era Globalisasi ini, teknologi berkembang dengan pesatnya, terutama Teknologi Informasi. Salah satu bentuk perkembangan Teknologi Informasi tersebut adalah Internet. Dengan adanya Internet pertukaran maupun mengakses data semakin cepat. Pemerintah dan masyarakat pun ikut berperan bagi kemajuan TI tersebut. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang ITE nomor 11 tahun 2008. Pada Bab IX mengenai “Peran Pemerintah dan Peran Masyarakat” Pasal 40 ayat (1) “Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.” Dan pada Pasal 41 ayat (1) “Masyarakat dapat berperan meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi melalui penggunaan dan Penyelenggaraan Sistem Elektronik dan Transaksi Elektronik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.”

Penggunaan internet bukanlah suatu hal yang istimewa untuk kalangan tertentu, baik dari segi profesi, kalangan masyarakat, pendidikan dan usia. Hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan akrab dengan internet. Seiring dengan perkembangan waktu dan modernisasi, internet menjadi sebuah kebutuhan dan aktifitas tetap manusia sebagai anggota masyarakat. Selain menjadi tuntutan profesi, pengembangan ilmu pengetahuan, berita dan hiburan, berinternet juga menjadi cara alternatif seseorang untuk bergaul sebagai makhluk sosial. Hanya dengan bermodal sebuah komputer dengan sambungan kabel LAN atau bandwich, seseorang dapat mengakses internet dengan mudah dan bebas selam 24 jam setiap harinya (non-stop) di sebagian besar penjuru dunia ini.

Kehadiran internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan data yang belum tentu bisa ditemukan secara langsung dalam media cetak yang bisa dijumpai sehari-hari. Terutama karena halangan cara dan biaya yang tidak sedikit. Di Indonesia, dapat ditemukan warung internet (warnet) yang bertebaran disepanjang pinggiran jalan. Selain itu, banyak tempat-tempat umum, lembaga pendidikan, café, mall dan tempat-tempat rekreasi yang menawarkan jasa hotspot atau wifi untuk masyarakat yang memiliki laptop dan phonebook. Disamping itu, banyak tipe ponsel yang telah dilengkapi dengan aplikasi internet.

Seiring dengan perkembangan pesat itu, semakin lama masyarakat semakin kreatif dalam memanfaatkan fungsi internet. Banyak situs dan aplikasi pertemanan, promosi milis, dan aplikasi-aplikasi lain. Diantaranya adalah GoogleTalk, AIM, Yahoo, Multiply, Live Massanger, mIRC, My Space, Friendster dan Facebook.

Salah satu situs pertemanan yang paling popular saat ini adalah Facebook. Sejak tahun 2007, Facebook mengalami peningkatan penggunaan di Indonesia. Hingga sekarang, Indonesia menjadi salah satu Negara dengan masyarakat pengguna Facebook yang besar.

Dilihat dari sejarahnya, Facebook adalah situs jaringan sosial yang didirikan oleh Mark Zurckerberg pada tanggal 04 Februari 2004. Pada awalnya, Facebook dengan situs www.facebook.com yang sebelumnya bernama thefacebook dengan situs www.thefacebook.com digunakan untuk komunikasi antar mahasiswa Universitas Harvard. Namun setelah beberapa waktu, target pengguna adalah seluruh mahasiswa dan masyarakat umum.

Situs pertemanan Facebook memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama, menemukan teman baru, menjalin pertemanan, bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain, mengirimkan pesan dan komentar. Selain fasilitas-fasilitas utama yang disebutkan, masih sangat banyak fasilitas-fasilitas yang ditawarkan situs ini, baik secara formal atau non-formal, independen atau dependen.

Kini jumlah Facebooker Indonesia jauh melebihi pengguna di Singapura dan Malaysia. Padahal Facebook hingga pertengahan 2007 nyaris tak dilirik pengguna Internet di sini. Tapi, memasuki pertengahan tahun lalu, jumlah akses ke situs ini melonjak tajam dan menempatkannya sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di Indonesia. Bahkan Indonesia tercatat dalam sepuluh besar Negara pemakai situs yang mulai dibuka untuk umum pada tahun 2006 ini, yaitu 150 juta orang-sekitar 700 ribu orang berasal dari Indonesia. Dan Indonesia saat ini telah memasuki peringkat kedua setelah Amerika yang penduduknya banyak mengakses atau menggunakan akun Facebook.

Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap user. Selain mudah digunakan situs ini pun menyuguhkan berbagai fasilitas-fasilitas menarik. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya.

Dengan berjalannya waktu, penggunaan Facebook ternyata memberi banyak dampak positif dan negatif, terutama jika digunakan secara berlebihan. Banyak orang yang memulai meneliti mengenai pengaruh Facebook ini, terutama dikalangan anak muda. Berbagai peneliti mengatakan pengaruh buruk dari Facebook terhadap remaja yaitu: kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan, membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur, masyarakat terbiasa melakukan hal-hal dengan praktis sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit dll.

Namun selain memberikan pengaruh negatif, Facebook pun memberikan pengaruh positif, bagi sebagian kalangan masyarakat yang menggunakannya secara tidak berlebihan. Adapun pengaruh positif yang dikemukakan oleh seorang ahli Psikologi yaitu Dr. Tracey Alloway, menurut pendapatnya Facebook meningkatkan kecerdasan. Menurutnya, menyediakan waktu untuk selalu update di Facebook, juga bermain game perang-perangan bisa meningkatkan apa yang disebut “working memory” seseorang. Working memory merupakan kemampuan untuk mengingat berbagai informasi yang masuk ke otak dan juga menggunakan ingatan itu. Working memory ini diyakini punya peranan yang sangat besar dalam hal kesuksesan dan kebahagiaan seseorang dibandingkan dengan IQ.

Sementara pengaruh Facebook terhadap prestasi mahasiswa, itu memberikan pengaruh buruk. Karena Facebook membuat mahasiswa menjadi lupa untuk belajar. Sehingga nilai mereka pun berkurang. Hal ini dikemukakan oleh Aryn Karpinski dari Ohio State University dan Adam Duberstein dari Ohio Dominican University, yang melakukan penelitian mengenai pengaruh Facebook di Universitas tersebut. Dan masih banyak lagi peneliti atau ahli sosial lain yang meneliti mengenai masalah atau dampak sosial yang diakibatkan oleh situs ini.

Lalu bagaimana pengaruh Facebook terhadap prestasi mahasiswa di Indonesia?

Melihat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli sosial mengenai pengaruh Facebook yang dilakukan disetiap Universitas yang mereka jangkau. Maka penulis mencoba melakukan penelitian di Indonesia, karena ternyata belum ada penelitian yang meneliti pengaruh Facebook di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

“Sejauh mana pengaruh Facebook terhadap prestasi mahasiswa?”

C. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mahasiswa yang memiliki akun Facebook

2. Mahasiswa yang tidak memiliki akun Facebook

3. Prestasi mahasiswa yang memiliki akun Facebook

4. Prestasi mahasiswa yang tidak memiliki akun Facebook

D. TUJUAN MASALAH

“ Untuk meneliti efek/pengaruh Facebook terhadap prestasi mahasiswa”

E. HIPOTESIS

Melihat dari data-data yang telah diterima, maka hipotesis yang didapat yaitu:

Ho: Facebook berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa.

H1: Facebook tidak berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa.

F. OPERASIONALISASI VARIABEL

Dari hipotesis di atas terlihat suatu hubungan antara satu variabel “Facebook” dan variabel yang lain “prestasi mahasiswa”. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel dependen (tergantung/terikat) (Y). Disini yang menjadi variabel bebas yaitu Facebook (X) dan yang menjadi variabel dependen yaitu prestasi mahasiswa (Y). Facebook merupakan variabel bebas karena menurut data bahwa Facebook itu berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa. Pengaruh merupakan perubahan yang terjadi akibat sebuah interaksi.

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel

Konsep

Indikator

Ukuran

Skala

No

kuesioner

Facebook (X)

Facebook merupakan situs jejaring sosial, hampir setiap orang memiliki akun ini. Facebook merupakan situs untuk menemukan teman maupun mandapatkan teman baru. (Wikipedia).

- Orang yang memiliki Facebook.

- Teman di Facebook

- Banyaknya pengguna Facebook

- Banyaknya teman

Nominal

Nominal

1

2

Prestasi (Y)

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. (Muray dalam Beck (1990 : 290)). Hasil yang telah dicapai disini yaitu jumlah nilai IPK yang dicapai oleh mahasiswa selama belajar.

- nilai IPK yang dicapai/diraih oleh mahasiswa.

- Lamanya belajar.

- Jumlah nilai IPK.

-Tingkat lamanya belajar

Nominal

Nominal

3

4

G. METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Korelasional yaitu penelitian atau penelaahan hubungan dua variabel atau lebih pada suatu situasi atau sekelompok subjek ( Soekidjo, 2002 ); yaitu untuk mencari hubungan antara yang akan dipakai yaitu metode korelasi. Karena untuk menemukan pengaruh Facebook terhadap prestasi mahasiswa. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (S.Suryabrata, 1997). Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner tertutup dan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara .

· Subjek Penelitian (Populasi)

Populasi yang akan dipakai pada penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) jurusan PLB UNINUS Bandung. Jumlah populasi dari mahasiswa FIKOM tingkat 2 dan FKIP jurusan PLB tingkat 1 dan 2 sebanyak 90.

· Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2006: 73-78). Mengingat penelitian ini merupakan studi korelasional, maka besarnya sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini dari 90 orang yang akan dijadikan sampel yaitu sebanyak 40 orang. Hal ini berdasarkan pendapat Kuncoro (2003:111) yang menyatakan untuk studi korelasi dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan (pengaruh).

· Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan membuat kuesioner. Yaitu melalui penyebaran angket/kuesioner kepada setiap mahasiswa.

· Analisis Data

Pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan teknik analisis kualitatif. Karena data yang didapat berupa string. Setiap data yang didapat diberikan nilai yang kemudian diolah untuk mendapatkan korelasi antar Variabel.

· Langkah-langkah Pengujian Korelasi

Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 20 orang.

Tabel

Work Sheet untuk Menghitung Koefisien Korelasi Antara Facebook/FB dengan Prestasi



Pengguna FB (X)

Bukan Penguna FB (Y)

1

3

3

2

5

3

3

5

3

4

7

5

5

3

3

6

3

5

7

1

5

8

7

7

9

7

7

10

3

3

11

5

3

12

5

1

13

7

3

14

7

5

15

3

5

16

3

7

17

3

7

18

5

7

19

3

7

20

3

1

jumlah

88

90


1. Menguji koefisien korelasi

Uji koefisien korelasi digunakan untuk menguji arah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus umumnya adalah sebagai berikut:

................(Sudjana, 1989:369)

Keterangan:

r =koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat

x= Skor-skor item instrumen variabel variabel bebas

y= Skor-skor item instrumen variabel terikat

Interpretasi nilai koefisien korelasi di atas adalah sebagai berikut:

- Jika nilai koefisien korelasi positif, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah hubungan yang searah, dengan kata lain meningkatnya variabel bebas maka meningkat pula variabel terikat.

- Jika nilai koefisien korelasi negatif, maka ada hubungan berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan kata lain meningkatnya variabel bebas maka diikuti dengan menurunnya variabel terikat.

2. Menguji koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar varians variabel terikat ipengaruhi oleh varians variabel bebas, atau dengan kata lain seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Rumus umumnya adalah:

Keterangan:

D=Koefisien determinasi

r = koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat

3. Menguji hipotesis dengan uji t

Hipotesis yang hendak diuji adalah:

H0: ρ=0, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat

H1: ρ≠0, berarti ada hubungan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat

Rumus umum uji t hitung untuk menguji hipotesis di atas adalah sebagai

berikut:

. ............................................................(Sudjana, 1989:369)

Sedangkan untuk menentukan nilai t tabel digunakan kriteria:

· taraf signifikan (α) sebesar 0,05 = 1,884

· Derajat kebebas (dk)=n-2

Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis, caranya adalah sebagai berikut:

· Jika nilai t yang dihitung berada di luar daerah penerimaan H0, maka H0 ditolak dan H1 diterima, maka ada hubungan signifikan variabel dengan variabel terikat.

· Jika nilai t yang dihitung berada di dalam daerah penerimaan H0, maka H1 diterima dan H0 ditolak, maka tidak ada hubungan signifikan variabel dengan variabel terikat.

t tabel = 1,884

t hitung= 7,2

keduanya merupakan bilangan positif. Jadi hipotesisnya yaitu H0 ditolak dan H1 diterima artinya tidak terdapat hubungan.

BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut yaitu bahwa Facebook dengan prestasi mahasiswa sama sekali tidak ada hubungannya. Dan Facebook tidak mempengaruhi prestasi mahasiswa. Khususnya bagi para mahasiswa UNINUS Bandung yang kebetulan dijadikan subjek dalam pengambilan sampling.

B. PENUTUP

Ternyata tidak semua mahsiswa terpengaruh oleh dampak negative dari Facebook. Sebelum kita meneliti kelapangan, kita seharusnya jangan langsung mengambil kesimpulan bahwa Facebook itu memberikan dampak negative. Jika penggunaan Facebook tidak berlebihan tentunya hal itu tidak akan mengganggu kita khususnya dalam belajar. Justru dengan adanya kemjuan teknologi, kita harus memnfaatkn hal tersebut dengan positif.

1 komentar:

  1. bisa sertakan referensi nya? saya butuh referensi ttg penelitiannya dari mana.

    BalasHapus